LAYANAN PEMBERITAHUAN: MEDIA GMNI SULTRA adalah Portal Informasi Resmi GMNI yang ada di Sultra dan ditujukan sebagai Media Perjuangan, Informasi, dan Media Pendidikan GMNI di Sultra.

GMNI Kendari Dalam Lintasan Sejarah (1)

Foto: Sampul yang rencananya akan dijadikan sebagai buku untuk media bacaan bagi Kader GMNI di Kendari/GMNISULTRA.OR.ID.


Sekapur Sirih dari Penulis

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Oom Swastiastu, Namo Buddhaya, Wei De Dong Tian, Salam kebajikan. 

Sebagai insan yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa patutlah bersyukur atas kuasa dan ridho-Nya dalam setiap tapak langkah perjuangan kita. Setelah melewati sekelumit problematika, suka dan duka yang mewarnai dinamika aktivitas organisasi, maka sampailah pula pada muara yang progresif dan revolusioner dalam merealisasikan amanat Bung Karno sebagai Bapak Marhaenisme yang menegaskan bahwa jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.

Dari kata Bung Karno itu pula, sejarah GMNI Kendari akan disajikan melalui buku ini agar orang-orang kedepannya tidak meninggalkannya dan melupakannya sebagai fakta sejarah. Sejarah ini pula dapat untuk dipelajari agar seseorang bisa mengambil sikap masa depan dengan memasukkan unsur sejarah didalamnya dalam berdialektika.

Berdasarkan banyaknya kesiapang-siuran dan banyaknya pengarang sejarah yang berbeda-beda narasi tentang GMNI Kendari yang tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya dan disajikan tanpa menelah terlebih dahulu untuk mengetahui kebenarannya, maka buku ini hadir untuk menjawab semua tentang problematika yang melurus sejarah dan membenarkan yang keliru dari pengarang-pengarang yang ada. 

Buku ini disajikan untuk menyamakan presepsi tentang sejarah GMNI di Kendari ataupun memberikan satu pemahaman, maka perlu didistribusikan buku ini kepada seluruh kader GMNI Se-Kota Kendari dan Sultra agar dapat mengetahui dan memahami sejarah secara baik. Sehingga dalam proses menyajikan sejarah kepublik atau dalam pengkaderan GMNI ditingkatan PPAB dan KTD terjadi keseragaman pemahaman dalam menganalisa dan mengetahuinya. 

Harapannya dengan didistribusikan buku "GMNI Kendari Dalam Lintasan Sejarah" dapat menjawab mimpi besar kita bersama dalam mewujudkan dalam setiap garis perjuangan kedepan yang tidak terlepas dari hal sejarah untuk melangkah maju kedepan. 

Dibalik semua mimpi dan harapan besar ini, diperlukan kesadaran dalam memahami sejarah agar kita tidak tergilas oleh sejarah untuk dapat melaksanakan tanggungjawab mulia kita sebagai Marhaenis sejati menuju sosialisme Indonesia yang tidak terlepas dengan ikatan sejarah. 

"Belajar tanpa berpikir, tidaklah berguna. Tetapi berpikir tanpa belajar, sangatlah berbahaya"

"Jangan pernah berhenti bermimpi dan bercita-cita jika ingin memiliki semangat hidup yang kuat"

"Gelorakanlah terus semangat perjuangan demi kejayaan kita untuk kemenangan sejati kaum Marhaen".

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Merdeka…!!!

Kendari, 23 Juni 2023

Penulis. 

Apa Kata Mereka Tentang Buku Ini!?

Buku ini memiliki tanggapan dari mereka yang pernah ber-GMNI. Semua tanggpan itu bernilai positif dan mengajak kita semua agar memahami sejarah sebagai satu kesatuan dengan memahami hari ini untuk menafsirkan apa yang terjadi dimasa yang akan datang. 

Inilah kata mereka...

"Ini sangat menginspirasi kita semua untuk dapat mempelajari sejarah. Ini sejarah yang sangat jelas karena saya juga menjadi bagian didalamnya pada tahun 2015 sejak GMNI Kendari terbentuk lagi dan berkelanjutan sampai saat ini. Sebelumnya, banyak yang menciptakan sejarah tanpa memberikan bukti sebagai manuskrip atau kesaksian dari orang lain sehingga itu real dikatakan sebagai fakta sejarah. Bacalah! Ini sangat menarik" - Risal Papalia, Ketua DPC GMNI Kendari 2020/2021.

"Zaman sekarang, banyak orang yang tidak memahami sejarah organisasi yang digelutinya. Sebagai keharusan bagi Kader GMNI Kendari memahami tentang sejarah dalam buku ini dengan penuh semarak. Buku ini sangat menarik karena didalamnya menjawab semua klaim sejarah telah dikaburkan. Disisi lain, buku ini akan tetap segar untuk diperdengarkan sampai kapanpun, karena didalamnya membantah adanya klaim alumni yang kebenarannya disangsikan" - Firman, S.H, M.H (Ketua GMNI Baubau 2014/2015 dan Sekretaris DPD GMNI Sultra 2020/2021).

"Buku ini memberikan klarifikasi tentang sejarah GMNI Kendari. Kalau saya itu menerima SK tahun 1997. Saat itu pula di Kendari sedang mengikuti dinamika situasi politik nasional yakni persiapan jelang agenda Reformasi. Kita adalah bagian dari rintisan sejarah GMNI yang pernah hadir. Saya kalau tidak dihubungi untuk dimintai keterangan, saya tak akan pernah berusaha menyebarluaskan diri untuk mencari pengakuan" - Hajuar Aswad (Ketua DPC GMNI Kendari 1997/1999).

"Buku ini sangat bagus. Dan yang perlu diluruskan bahwa di GMNI, tidak ada yang namanya sistem mandat dan menjadi ketua bersadasarkan Surat Mandat. Yang ada hanyalah Carateker Pengurus dan dimana mana, kalau Carateker tidak bisa satu orang saja, minimal 5 orang. DPC GMNI Kendari itu pertama kali terbentuk ditahun 1997 dan diketuai oleh Hajar Aswad serta mendapatkan SK Carateker dari Presidium GMNI dengan masa waktu 3 tahun. Kendari, saya fasilitasi untuk di bentuk kepada Presidium GMNI, ketika saya masih Ketua DPC GMNI Ujung Pandang" - Drs. Alimudin, M.Si (Ketua Korda GMNI Sulseltra 1998-2003/Sekarang Ketua DPD PA GMNI Sultra sampai 2023).

Sekedar diketahui: Korda GMNI Sulseltra berdiri sejak tahun 1998 dengan masa kepemimpinan tiga tahun 3 tahun, tetapi karena terjadi perubahan politik Indonesia akhirnya Korda berlanjut hingga 2003.

Ulasan Sejarah GMNI dan GMNI Kendari

Sejarah Terbentuknya GMNI di Indonesia

GMNISULTRA.OR.ID - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau disingkat GMNI merupakan organisasi Kader dan Perjuangan di kalangan mahasiswa yang didasari ajaran Marhaenisme yang diciptakan Bung Karno. 

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, lahir dari hasil proses peleburan tiga organisasi mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi itu ialah:

1. Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Jogjakarta

2. Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya

3. Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.

Peleburan 3 organisasi itu diawali saat GMDI melakukan pergantian pengurus,yaitu Dewan Pengurus lama yang dipimpin oleh Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo pada September 1953.

Dari situlah pengurus baru Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) berinisiatif untuk meleburkan berbagai gerakan mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme.

Atas inisiatif yang digagas GMDI, diadakanlah berbagai pertemuan dengan dua gerakan mahasiswa lain. Beberapa pertemuan yang telah dilakukan mendapat respons positif dari kedua belah pihak. Pada akhirnya, mereka bersepakat untuk melaksanakan rapat akbar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati.

Para pimpinan tiga organisasi yang hadir dalam pertemuan adalah: 

~ Gerakan Mahasiswa Merdeka 

1. Slamet Djajawidjaja, 

2. Slamet Rahardjo, 

3. Heruman.

~ Gerakan Mahasiswa Marhaenis 

1. Wahyu Widodo, 

2. Subagio Masrukin, 

3. Sri Sumantri Marto Suwignyo.

~ Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia 

1. S.M. Hadiprabowo, 

2. Djawadi Hadipradoko,

3. Sulomo.

Rapat itu menghasilkan empat keputusan penting yang dikutip dari laman GMNI, yakni,

1. Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi;

2. Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesa (GMNI);

3. Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesa (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno;

4. Sepakat untuk mengadakan Kongres pertama GMNI di Surabaya.

Kemudian, ketiga pemimpin organisasi tersebut meminta dukungan Bung Karno untuk melaksanakan kongres pertama. Bung Karno pun memberikan dukungan dan ditetapkan tanggal 23 Maret 1954 sebagai waktu pelaksanaan Kongres pertama GMNI di Surabaya. Kongres pertama ini, kemudian ditetapkan sebagai hari Dies Natalis atau hari lahir GMNI sampai saat ini.

Saat ini dimulai dari November tahun 2019 dan sampai 2023, GMNI secara nasional resmi dipimpin oleh Arjuna Putra Aldino sebagai Ketua DPP GMNI dan M. Ageng Dendy Setiawan sebagai Sekretaris Jenderalnya berdasarkan SK Kemenkumham nomor: AHU-000510.AH.01.08.Tahun 2022. Keduanya terpilih melalui forum Kongres yang diadakan Kota Ambon Provinsi Maluku.

Sejarah Adanya GMNI di Kendari

Ada yang bertanya, sejak kapan GMNI ada di Kota Kendari?

Untuk menjawabnya, ikuti dan bacalah ulasan berikut ini sampai habis:

GMNI ditahun 1996/1997/1998

Nama GMNI di Kendari mulai diperdengarkan oleh mahasiswa Kendari, dimulai tahun 1996 sampai tahun 1998. Kemungkinannya sejak diperdengarkannya oleh mahasiswa ditahun itu, GMNI di Kendari dalam masa persiapan pembentukan Dewan Pimpinan Cabang atau disingkat DPC. Tetapi pada masa itu, DPC GMNI di Kendari tidak juga terbentuk, padahal sudah ada orang yang dipersiapkan untuk menjadi Pengurus DPC.

Sampai tahun 1998 dan berganti orang (mahasiswa) yang dipersiapkan untuk menjadi Pengurus DPC GMNI, tetapi DPC tidak juga terbentuk.

Hal yang memungkinkan gagalnya terbentuknya DPC GMNI di Kendari saat itu, dikarenakan tidak terlaksana PPAB sebagai syarat untuk menjadi anggota dan kemungkinan lainnya dikarenakan tidak antusiasnya mahasiswa untuk menyambut GMNI karena GMNI masih awan dengan stigma Komunisme yang masih dilarang dizaman Orde Baru.

GMNI ditahun 1996/1997/998 ditulis serta dianalisa berdasarkan pengakuan 3 orang, yakni: Amiruddin Ako 1996, La Ode Ardin 1997, Irfan Ido 1998. Tetapi kebenaran tentang adanya GMNI ditahun 1996/1997/1998 masih diragukan karena tidak ada satupun orang yang meriwayatkannya untuk bisa memberikan kesaksian selain diri mereka sendiri.

Dalam catatan sejarah, mereka (3 orang tersebut) mengatakan bahwa DPC GMNI di Kendari telah terbentuk ditahun 1996, 1997, dan hanya sampai 1998 setelah itu tidak berjalan lagi. Tetapi hal itu diragukan dan terbantahkan dengan tidak adanya bukti kongkrit seperti: Fisik SK Kepengurusan, Pengakuan atau saksi hidup dari orang-orang di Kendari yang hidup ditahun 1996 s/d 1998, Pengakuan dari Presidium GMNI (Sekarang sebutannya DPP GMNI) yang menjabat ditahun 1996, 1997, sampai 1998 dan pengakuan dari Kader GMNI dari tempat lain ditahun 1999 s/d 1998. Yang membuat bingung dan tak masuk akal dari pernyataan mereka adalah pengakuan sebagai Ketua DPC GMNI Kendari tanpan adanya pengurus DPC lainnya, artinya pengurus hanya ada satu orang, yakni Ketuanya saja. (Hal ini berdasarkan pengakuan mereka tanpa melibatkan atau menyebutkan orang lain didalamnya selain mereka sendiri dalam organisasi).

- GMNI ditahun 1997 (Awal DPC GMNI Kendari terbentuk)

Ada fakta baru yang belum diketahui orang-orang, bahwa DPC GMNI Kendari pernah terbentuk ditahun 1997 dengan status Carateker yang diketuai oleh Hajarul Aswad. Ia mengembang amanah Carateker selama 3 tahun dengan mendapatkan SK Kepengurusan Carateker yang dikeluarkan oleh Presidium GMNI dizaman itu. Masa kepemimpinan DPC Carateker GMNI Kendari adalah 3 tahun masa kepemimpinan dengan berada dibawah tekanan masa orde baru saat itu. 

Terbentuk DPC GMNI Kendari saat itu di fasilitasi oleh Drs. Alimudin, ketika itu ia masih menjabat sebagai Ketua DPC GMNI Ujung Pandang kepada Presidium GMNI saat itu. 

Setelah masa kepemimpinan Carateker berakhir (1998), kelanjutan DPC GMNI Kendari terhenti lalu tidak ada lagi yang dikarenakan susahnya merekrut mahasiswa dan melaksanakan kaderisasi. Kemungkinan nya hal itu disebabkan adanya tekanan dari rezim saat itu agar organisasi ini tidak berkembang.

Pasca reformasi GMNI hanya meninggalkan nama dan meninggalkan kisah sebagai catatan sejarah. Sejarah terbentuknya DPC GMNI di Kendari ini, dikisahkan oleh Drs. Alimudin, M.Si., Ketua Korda GMNI Sulseltra atau Koordinator Daerah GMNI Sulawesi Selatan - Tenggara saat itu, sekarang ia menjabat sebagai Ketua DPD Pengurus Alumni GMNI Sultra.

GMNI ditahun 2002

GMNI ditahun 2022 pernah diperdengarkan kembali oleh salah satu kader PDIP Sultra yakni Hasid Pedangsa (Saat itu masih menjabat menjadi Sekretaris PDIP Sultra)  kepada La Ode Umar Bonte yang saat itu masih menjadi mahasiswa di Universitas Halu Oleo Kendari (Kini Ketua DPP KNPI).

Ia diseruhkan mencari mahasiswa lainnya untuk membentuk DPC GMNI di Kendari, tetapi ia tidak melakukannya sehingga DPC GMNI tidak terbentuk. (Pengakuan La Ode Umar Bonte).

Pengakuan La Ode Umar Bonte ini, masih pula diragukan kebenarannya, karena tak ada satupun orang yang meriwayatkan untuk menjadi saksi. 

GMNI ditahun 2011

Dalam cacatan sejarah berikutnya, ditahun 2011, nama GMNI kembali dipendengarkan oleh mahasiswa di Kendari. Ditahun itu, sama saja seperti tahun terdahulu, pembentukan DPC GMNI tidak pula terjadi dan PPAB sebagai syarat masuk menjadi anggota GMNI tidak pula terlaksana.

Dalam catatan ini, dibuktikan dengan adanya media sosial Facebook dengan nama GMNI KENDARI yang dibuat tahun 2011 dan pengakuan seseorang di Kendari yang saat itu dipercayakan sebagai mentor untuk membentuk GMNI di Kendari.

Ia memberikan pengakuan bahwa ia telah mempersiapkan orang-orang untuk menjadi pengurus DPC GMNI, tetapi orang-orang itu malah menghilang. (Pengakuan mentor tersebut ditahun 2012 yang juga menjadi mentor saat DPC GMNI di Kendari mau dibentuk di 2012)

- GMNI Ditahun 2012

GMNI ditahun 2012 mulai diperdengarkan kembali kepublik luas mahasiswa di Kendari terutama di Universitas Halu Oleo (UHO) yang dipelopori oleh La Ode Mustawwadhaar yang berhubungan langsung dengan Twedy Noviady untuk pembentukan DPC GMNI.

Awal mula perkenalan mereka dimulai melalui media sosial facebook, karena La Ode Mustawwadhaar sering mengunggah informasi tentang GMNI dengan mengatasnamakan DPC GMNI Kendari yang menjadi sorotan Twedy Noviady sebagai Ketua Presidium GMNI.

Saat itu pula La Ode Mustawwadhaar didapuk menjadi Koordinator Lapangan Pembentukan DPC GMNI di Kendari. Dan ditunjuk pula seorang mentor pembentukan DPC GMNI Kendari.

Ditahun itu, GMNI mulai diperdengarkan pula kepada Kelompok Cipayung dan Cipayung Plus sehingga GMNI makin terdengar seantero Kota Kendari.

Ditahun itu pula, pembentukan DPC GMNI di Kendari terkendala dalam pembentukan sehingga DPC pun tak terbentuk.

Hal yang menyebabkan DPC GMNI tidak terbentuk salah satu adalah perselisihan pendapat antara mahasiswa yang dipersiapkan untuk jadi pengurus. Disisi lain juga perselisihan itu membuat  adanya persiteruan antara Koordinator Lapangan Pembentukan dengan mentor pembentukan DPC GMNI di Kendari.

Imbas tidak terbentuknya DPC GMNI di Kendari, Koordinator Lapangan Pembentukan, lalu membentuk organisasi GMM (Gerakan Mahasiswa Merdeka) di Kendari. Pembentukan itu didasari karena adanya perselisihan antara kader GMNI di Kongres GMNI di Blitar, yang membuat segerombolan kader GMNI mendeklarasikan terbentuknya organisasi GMM yang menyatakan diri keluar dari fusi GMNI.

Lihat Berita Deklarasi GMM:  Deklarasi Pendirian GMM di Blitar

(Red: GMNI lahir dari gabung 3 organisasi besar yang berfusi menjadi satu kesatuan, salah satunya adalah GMM atau Gerakan Mahasiswa Merdeka.<Baca sejarah terbentuknya GMNI di Indonesia>).

Pembentukan organisasi Gerakan Mahasiswa Merdeka di Kendari terhubung dengan mereka yang mendeklarasikan GMM di Kongres GMNI di Blitar tahun 2013. Organisasi GMM di Kendari, eksis sampai tahun 2015 tanpa ada kejelasan dari mereka yang akan membentuk GMM secara nasional.

Mereka yang telah mendeklarasikan GMM di Kongres Blitar, hilang entah kemana dan GMM hanyalah sebatas deklarasi tanpa tidak lanjut.

Pembentukan organisasi Gerakan Mahasiswa Merdeka di Kendari terhubung dengan mereka yang mendeklarasikan GMM di Kongres GMNI di Blitar tahun 2013. Organisasi GMM di Kendari, eksis sampai tahun 2015 tanpa ada kejelasan dari mereka yang akan membentuk GMM secara nasional.

Mereka yang telah mendeklarasikan GMM di Kongres Blitar, hilang entah kemana dan GMM hanyalah sebatas deklarasi tanpa tidak lanjut.

Sejarah Terbentuknya DPC GMNI di Kendari

Ada fakta baru yang belum diketahui oleh orang-orang, bahwa sebenarnya DPC GMNI di Kendari pernah terbentuk ditahun 1997 dengan status Carateker yang diketahui oleh Hajarul Aswad. Ia mengembang amanah Carateker selama 3 tahun dengan mendapatkan SK Kepengurusan Carateker yang dikeluarkan oleh Presidium GMNI dizaman itu. Masa kepemimpinan DPC Carateker GMNI Kendari adalah 3 tahun masa kepemimpinan dengan berada dibawah tekanan masa orde baru saat itu. 

Terbentuk DPC GMNI Kendari saat itu di fasilitasi oleh Drs. Alimudin, ketika itu ia masih menjabat sebagai Ketua DPC GMNI Ujung Pandang kepada Presidium GMNI saat itu. 

Setelah masa kepemimpinan Carateker berakhir (1998), kelanjutan DPC GMNI Kendari terhenti lalu tidak ada lagi yang dikarenakan susahnya merekrut mahasiswa dan melaksanakan kaderisasi. Kemungkinan nya hal itu disebabkan adanya tekanan dari rezim saat itu agar organisasi ini tidak berkembang.

Pasca reformasi GMNI hanya meninggalkan nama dan meninggalkan kisah sebagai catatan sejarah. Sejarah terbentuknya DPC GMNI di Kendari ini, dikisahkan oleh Drs. Alimudin, M.Si., Ketua Korda GMNI Sulseltra atau Koordinator Daerah GMNI Sulawesi Selatan - Tenggara saat itu, sekarang ia menjabat sebagai Ketua DPD Pengurus Alumni (PA) GMNI Sultra.

Dan ditahun 2015, imbas dari tidak ada kejelasan tentang pembentukan GMM secara nasional maka organisasi GMM di Kendari berganti nama menjadi GMNI atas berkat bantuan Ketua DPD Pengurus Alumni (PA) GMNI Sultra, Drs, Alimudin, MSi yang juga menjadi pelopor Pembentukan DPC GMNI Baubau ditahun 2014. Ia menjadi mentor Pembentukan DPC GMNI Kendari yang terhubung langsung dengan Twedy Noviady (Ketua Presidium GMNI saat itu).

Awal mula terbentuknya kembali, berawal dari aktifitas GMM di Kendari mulai terlihat oleh publik hingga menjadi pantauan Ketua DPD PA GMNI Sultra melalui media sosial facebook. Dari situlah Ketua DPD PA GMNI Sultra mencari akses untuk dapat berhubungan dengan GMM di Kendari. Lalu ia menghubungi Muhamad Amang (Sekarang Ketua DPD GMNI Sultra) yang kebetulan telah menjadi anggota dan selalu aktif disetiap kegiatan GMM.

Hubungan Muhamad Amang dengan Ketua DPD PA GMNI Sultra menjadi pengantar organisasi GMM menjadi GMNI di Kendari. Hubungan itu berawal dari pantauan Ketua DPD PA GMNI Sultra terhadap aktifitas GMM dimedia sosial yang didalamnya ada Muhamad Amang. Karena Ketua DPD PA GMNI Sultra mengenal Muhamad Amang dan akrab dengan orang tuanya, dari situlah terjalin komunikasi untuk mengarahkan GMM menjadi GMNI.

Selanjutnya, arahan untuk melaksanakan PPAB yang dilakukan oleh Koordinator Lapangan dengan pantauan Ketua DPD PA GMNI Sultra yang juga sebagai mentor pembentukan DPC GMNI Kendari. PPAB GMNI pertama kali dilakukan di Gedung FISIP Universitas Halu Oleo (UHO) pada tanggal 22 Agustus 2023 sebagai syarat masuk untuk menjadi anggota GMNI. 

Dan tahun 2015 itu, DPC GMNI secara resmi terbentuk kembali di Kendari dan berkelanjutan sampai sekarang di 2023. Terbentuknya DPC GMNI Kendari secara resmi ditandai dengan adanya SK Kepengurusan DPC GMNI Kendari dengan nomor: 201/SK/Pres.GMNI/VIII/2015 yang ditandatangani pada tanggal 26 Agustus 2015 oleh Twedy Noviady sebagai Ketuloa Presidium GMNI dan Bintar L Pradita sebagai Sekjend Presidium GMNI dengan status karateker.

Berdasarkan SK yang diterbitkan oleh Presidium GMNI di Jakarta, Komposisi kepengurusan DPC GMNI Kendari adalah Zulzaman sebagai Ketua, Indrawan sebagai Sekretaris, dan La Ode Suprianto sebagai Bendahara. Komposisi ini juga merupakan komposisi organisasi GMM yang hanya berubah nama menjadi GMNI. Berdasarkan SK itu pula masa Kepengurusan DPC GMNI Kendari adalah 1 tahun yang dimulai dari 24 Agustus 2015 dan berakhir 24 Agustus 2016.

DPC GMNI Kendari juga  mengutus anggotanya untuk hadir menjadi peserta di Kongres GMNI di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 5 sampai 9 September 2015 lalu. Dan yang diutus menjadi peserta saat itu ada 2 orang, yakni; Muhamad Amang dan La Ode Mustawwadhaar. Inilah Kongres GMNI yang pertama kali diikuti oleh DPC GMNI Kendari.

Penelusuran Kader GMNI dari Tahun 1996/1997/1998 - 2002 - 2011 - 2012

Penelurusan kader GMNI di Kendari berdasarkan catatan sejarah yang telah dituliskan diatas ditahun 1996/1997/1998-2022-2011-2012, menjelaskan bahwa mereka hanya sekedar mengklaim diri tanpa ada riwayat dari orang lain dan bukti fisik. 

Untuk lebih menjelaskan lagi silakan simak ulasan berikut ini:

Ada lagi yang bertanya, apakah orang-orang dahulu yang dipersiapkan untuk Pengurus DPC GMNI di Kendari, mereka bisa dikatakan Kader GMNI atau dimasa sekarang dikatakan Alumni GMNI?

Didalam GMNI, seseorang dikatakan anggota GMNI apabila ia telah mendapatkan restu dari GMNI itu sendiri untuk memimpin organisasi itu. Misal yang terjadi di Kendari ditahun 1996/1997/1998, diantara orang-orang yang mengklaim sebagai GMNI ditahun itu, hanyalah kepemimpinan Hajarul Aswad ditahun 1997 dengan masa Carateker selama 3 tahun yang dinyatakan sebagai GMNI yang sah. Dinyatakan sah karena mereka mendapatkan SK Kepengurusan Carateker dari Presidium GMNI saat itu. Inilah restu dari GMNI untuk Pembentukan DPC GMNI Kendari.

Disisi lain untuk menjawab pertanyaan diatas, seorang GMNI yang telah menjadi anggota dan sampai ia tidak ber-GMNI lagi, ia tidak menjadi anggota organisasi lain yang sejenis dengan GMNI (Kelompok Cipayung Plus), maka ia dikatakan Alumni GMNI. Lebih afdol lagi kalau ia aktif dalam membangun GMNI didaerahnya baik jadi pengurus maupun hanya aktif dalam setiap kegiatan.

Berdasarkan dua hal diatas yang saling berkaitan, maka orang-orang yang dipersiapkan untuk menjadi seorang GMNI di Kendari tahun 1996/1997/1998-2022-2012, BUKANLAH KADER GMNI karena tidak pernah membentuk cabang untuk duduk dikursi kepemimpinan GMNI di Kendari. 

Adapun kalau telah ber-GMNI dan berpindah keorganisasi lain (Kelompok Cipayung Pus), maka secara otomatis ia dinyatakan keluar dari GMNI meskipun tidak melalui surat penguduran diri. Dari situlah seorang GMNI yang telah ber-GMNI tadi, tidak bisa dikatakan atau dinyatakan sebagai Alumni GMNI karena ia telah menjadi anggota organisasi lain.

Dari itu (Penelurusan ditahun 1996/1997/1998-2022-2011-2012), hanyalah GMNI kepemimpinan Hajarul Aswad yang dinyatakan sebagai GMNI yang sah, sementara yang lainnya bukanlah sebagai Kader GMNI secara Resmi, semuanya hanya mengklaim diri sendiri tanpa bukti dan tak pernah mendapatkan pengakuan dari GMNI untuk ber-GMNI.


(Bersambung di:)

GMNI Kendari Dalam Lintasan Sejarah 2: Sejarah Pertarungan Ide dan Dinamika GMNI Kendari dari Konfercab ke Konfercab

(Red: Rencananya Artikel ini dengan judul GMNI Kendari Dalam Lintasan Sejarah akan dibuatkan dalam bentuk Buku).

By: DPC GMNI KENDARI.

Post a Comment

Silahkan Anda Komentar dengan Santun dan Beradab !!!

Previous Post Next Post
close
Banner iklan disini