LAYANAN PEMBERITAHUAN: MEDIA GMNI SULTRA adalah Portal Informasi Resmi GMNI yang ada di Sultra dan ditujukan sebagai Media Perjuangan, Informasi, dan Media Pendidikan GMNI di Sultra.

Refleksi 4 Tahun Peristiwa Sedarah, DPC GMNI Kendari: Harus Ada Monumen untuk Mengenang Randy - Yusuf


Foto: Adesvandri Ketua Bidang Advokasi dan Pergerakan DPC GMNI Kendari.


KENDARI, GMNISULTRA.OR.ID - Refleksi gerakan empat tahun tragedi kasus pelanggaran HAM pada 26 September 2019, telah menewaskan dua Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yakni, Almarhum Immawan Randy dan Yusuf Kardawi.


Dua mahasiswa tersebut, terlibat dalam aksi penolakan RUU KUHP pada masa itu, dan menjadi korban penembakan oleh Oknum Polisi hingga mengenggut nyawa mereka, yang kemudian kejadian tersebut mulai dikenang sebagai peristiwa September Berdarah (Sedarah).


Mengingat kejadian tersebut Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Kendari melalui Ketua Bidang Advokasi dan Pergerakan-nya, Adesvandri menilai upaya kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku yang menyebabkan tewasnya Randy dan Yusuf 4 tahun silam sangatlah tidak memuaskan.


"Kami menilai bahwa upaya pihak Kepolisian mengusut tuntas peristiwa sedarah belum sampai pada titik terang yang memuaskan karena para pelaku tidak dipublikasikan secara luas atau ditutupi keberadaannya," ujar Adesvandri dalam keterangan persnya, Senin (18/9/2023).


Disisi lain, DPC GMNI Kota Kendari menyampaikan bahwa Pemerintah Sultra baik eksekutif maupun legislatif sampai saat ini tak lagi mempunyai kepedulian tentang peristiwa Sedarah yang telah menelan dua korban.


"Pemerintah daerah Sulawesi Tenggara juga hanya tutup mata dengan tragedi September Berdarah (Sedarah) itu, dan seakan ingin mengapus peristiwa itu dari catatan sejarah," imbuh Adesvandri.



Oleh karena itu, DPC GMNI Kota Kendari akan mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun monumen Randy dan Yusuf seperti janji yang telah di sampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra pada tahun 2019 silam.



"Pembangunan Monumen Randy-Yusuf harus ada seperti janji Wakil Ketua DPRD Sultra pada tahun 2019 lalu dan dengan adanya monumen tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk penghormatan terhadap pengorbanan Randi dan Yusuf, serta mengenang tragedi September Berdarah (Sedarah)," lanjut Adesvandri.


Diakhir, dengan melihat monumen dan mengetahui apa yang melatari monumen tersebut dibangun, diharapkan dapat mengurangi potensi korban-korban baru dalam Aksi Demonstrasi.


"Semoga setiap orang yang mengingat tentang latar belakang monumen Randy - Yusuf itu dibangun, nantinya dapat membuat orang lebih waspada untuk mengurangi potensi korban baru dalam setiap aksi mahasiswa di Kendari," tandas Adesvandri.***


By: Bidang Media dan Propaganda DPC GMNI KENDARI.


Post a Comment

Silahkan Anda Komentar dengan Santun dan Beradab !!!

Previous Post Next Post
close
Banner iklan disini