LAYANAN PEMBERITAHUAN: MEDIA GMNI SULTRA adalah Portal Informasi Resmi GMNI yang ada di Sultra dan ditujukan sebagai Media Perjuangan, Informasi, dan Media Pendidikan GMNI di Sultra.

Kecam Perobohan Rumah Singgah Bung Karno, DPD GMNI Sultra Inginkan Adanya Pembangunan Kembali

Foto : Risal Papalia, Wakabid Organisasi DPD GMNI Sultra.


WAKATOBI, GMNISULTRA.OR.ID - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Tenggara (Sultra) marah dan mengecam adanya tindakan perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar).


Kemaharan dan kecaman itu, diungkapkan langsung oleh Risal Papalia selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD GMNI Sultra saat berada di Wakatobi melalui sambungan Whatsapp, Selasa (21/2/2023).


Pasalnya menurut Risal sapaan akrabnya, Rumah Singgah itu telah dinyatakan sebagai Cagar Budaya dengan Nomor Inventaris 33/BCBYB/A/01/2007 yang harus dijaga sebagai saksi sejarah perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan.


"Dahulu, rumah tersebut dijadikan rumah singgah Bung Karno, sebelum ia dibung ke Bengkulu lalu dipindahkan keluar negeri oleh Belanda karena takut Bung Karno akan dimanfaatkan oleh Jepang. Selama tinggal di sana, ia menggunakan waktunya untuk menghimpun kekuatan melawan penjajah. Dari perjalanan sejarah itulah, Rumah itu dijadikan sebagai Cagar Budaya," ungkapnya. 


Risal juga meyakini adanya penguasaan lahan tersebut oleh oknum tertentu hanya untuk kepentingan pribadi, sehingga kata Risal, Perobohan itu adalah hal yang sudah tidak menghargai perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan Bangsa Indonesia.


"Saya menyakini adanya oknum yang telah  menguasai lahan tersebut untuk kepentingannya. Ia seperti tidak menghargai Perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan bangsa ini yang hasilnya juga ia nikmati sampai saat sekarang ini," sambungnya. 


Ia juga mengatakan bahwa hal yang wajar kalau GMNI se-Indonesia marah dan mengecam atas perubuhan Rumah Singgah itu karena adanya penghilangan nilai sejarah didalam yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya.


"Kami sebagai anak ideologis Bung Karno, wajar kalau marah dan mengecam tindakan itu. Apalagi yang dilakukan oleh GMNI Sumbar. Bahkan bukan hanya itu, kemarahan kami karena adanya penghilangan nilai sejarah yang ada didalamnya, yang kini tinggal cerita tanpa ada bukti lagi. Ini juga adalah penghapusan atas bukti sejarah yang ada," lanjutnya. 


Untuk itu juga ia meminta kepada Pemerintah Indonesia agar menghentikan jika ada aktivitas pembangunan dilahan itu dan menyeruhkan untuk membangun kembali Replika Rumah Singgah Bung Karno sesuai aslinya ditempat itu. 


"Tak ada jalan lain. Untuk mengembalikan Cagar Budaya tersebut maka Pemerintah Indonesia harus segera menghentikan aktivitas Pembangunan lain ditempat itu dan membangun kembali Replika Rumah Singgah Bung Karno sesuai aslinya," tandasnya***


By: DPD GMNI SULTRA. 

Post a Comment

Silahkan Anda Komentar dengan Santun dan Beradab !!!

Previous Post Next Post
close
Banner iklan disini